Kamis, November 27, 2008

Terima Kasih Ibu Meutia Hatta............

 
Salam, Fhie dimohon dateng sekarang juga ke rumahku, Ibu Meutia Hatta mendadak bersedia untuk mengadakan dialog sore ini, kita harus segera mempersiapkan acara” begitu kira2 isi sms Aprina (Ketua WIHDAH) siang itu. Sore ini???? “Bagaimana bisa mempersiapkan acara hanya dalam waktu 3 jam?” batin saya. Tanpa fikir panjang  saya langsung cabut dari depan komputer menuju hamam, rapi2, sholat dzuhur dan langsung bergegas ke rumah Aprina. Sesampainya di sana beberapa teman DP telah hadir. Sebelumnya kami memang meminta beliau untuk dapat bertatap muka langsung dengan mahasiswi Indonesia Kairo guna sedikit berbagi pengalaman dan informasi-informasi penting terkait dengan masalah pemberdayaan perempuan Indonesia. Akhirnya permintaan itu dikabulkan juga, tapi waktunya….. Mendadak banget. Ini adalah sebuah hadiah dari beliau untuk kami, dengan waktu beliau yang begitu padat, beliau masih memberikan kami kesempatan untuk bertemu dan berdialog. Terima kasih Tuhan. Oleh karenanya kami tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Kami langsung mengundang para tokoh mahasiswi, ketua keputrian kekelurgaan dan almamater dan pers via telpon dan undangan umum bagi seluruh mahasiswi Indonesia Kairo melalui milist & offline messages.  Akhirnya acara dapat diatur rapih ditambah bantuan dari bapak KBRI dan Ibu Yuli Yasin, MA.
Mengingat minimnya informasi mengenai kondisi dan peran wanita Indonesia sekarang ini bagi mahasiswi Indonesia Mesir, maka tema yang kami angkat dalam pertemuan berharga tersebut adalah "OPTIMALISASI PERAN WANITA MASA KINI” acara  di gelar di Auditorium Konsuler KBRI Kairo tanggal 24 November 2008 kemarin. Acara dimulai pada pukul 20.00-21.30 dimoderatori oleh tokoh mahasiswi Ustadzah Yuli Yasin, MA.. alhamdulillah, peserta yang hadir cukup banyak sekitar 60 orang dan acarapun berlangsung khidmat karena antusias peserta yang begitu tinggi. Banyak hal yang beliau sampaikan dalam kesempatan singkat tersebut. Diantaranya mengenai pemberdayaan perempuan hingga harapan Negara kepada mahasiswi Indonesia khususnya yang belajar di luar negri. Dibawah ini beberapa point penting yang dikemukakan oleh beliau:

Diantara hal-hal yang perlu diperhatikan oleh wanita Indonesia adalah :

Kesehatan
Dalam poin ini beliau menyorot mengenai angka kematian ibu hamil saat melahirkan. Di Indonesia angka kematian ibu tercatat sangat besar sekali, diantara penyebab terbesarnya adalah “anemia” (impikasi dari tenaga yang di pakai untuk mendukung tugas dari suami/stamina yang tidak bagus ketika hamil dan melahirkan). Dan salah satu penyebab tertinggi lainnya adalah:
-              Terlambat (mengetahui bahaya, mencari pertolongan dan mendapat pertolongan).
-              Terlalu (muda, tua, sering, banyak)
Oleh sebab itu, penting bagi seorang wanita untuk memelihara kesehatannya sejak dini, melihat tugas yang diemban nantinya begitu besar, baik perannya sebagai seorang istri meskipun kesetaraan diharuskan di sana, juga sebagai seorang Ibu yang dituntut untuk membentuk anak-anak yang diharapkan agama dan bangsa.  Hiks…Hiks… Hidup sehat!!!!!! Chayo…!

Ekonomi
Dalam hal inipun perempuan tidak boleh ketinggalan, melihat kreatifitas dan inisiatif wanita yang tidak kalah dengan laki-laki. Begitu juga dengan management perempuan yang sebenarnya lebih baik dalam pengelolaan hal-hal yang bersifat teknis (keuangan, misalanya). Satu kasus menceritakan, pihak laki-laki dan perempuan mendapatkan supplay dana masing-masing sekian dolar dalam jumlah yang sama. Namun dalam janga waktu tertentu  di nyatakan laki-laki bangkrut. Sebab, sistem management yang di gunakan oleh mereka tidak sebaik perempuan. (Cie..cie… jadi ikut bangga J)

Politik
PENTING, karena banyak sekali ketertinggalan peremuan Indonesia yang berkontribusi dalam area parlemen.
Dalam hal ini nyali perempuan tidak sebesar laki-laki. Sebab, adanya penempatan perempuan dalam posisi nomer dua sangat mempengaruhi kondisi psikologi mereka. (yuk kita perjuangkan hal itu J!!!, semangat!)

Pendidikan :
Patriarki; salah satu sebab lemahnya pendidikan perempuan di Indonesia. Sebab, adanya stigma negative bahwa perempuan mempunyai tugas yang berbeda dari laki-laki. Stigma negative tersebut harus segera dihapuskan sebab akan memperlambat pemberdayaan perempuan Indonesia.
Dalam hal ini beliau menambahkan, sebenarnya seorang suami yang mempunyai istri yang berpendidikan akan lebih bahagia dan lebih terbantu dibanding  mempunyai istri yang tidak berpendidikan sama sekali. Apalagi di zaman sekarang ini yang segalanya menuntut kecakapan kerja dan lain sebagainya.


Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswi untuk saat ini adalah sebagai berikut

-          Di Mesir, sebenarnya banyak sekali sumber-sumber untuk menggali nilai-nilai Islam. Untuk itulah hendaknya para mahasiswi juga bekerja keras dalam mengeksploitasinya, guna di manfaatkan untuk kepentingan bangsa, Negara dan agama.
-          Hargai waktu.
-          Banyak baca
-          Organisasi juga baik, hanya saja management waktu juga harus di perhatikan.

Begitulah kira2 pesan yang beliau sampaikan pada akhir dialog setelah sebelumnya beberapa pertanyaan dilontarkan dan beliau jawab dengan singkat dan tepat mengingat waktu telah menunjukkan pukul 21.30 dan acara harus segera di akhiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda mengisi comment di sini...