Minggu, September 27, 2009

My Another Beloved Home

Rumah adalah tempat dimana terdapat anggota keluarga. Ada ayah, ummi dan ade-ade. Tempat dimana saya menemukan kehangatan, kenyamanan, cinta, kasih sayang, rasa aman dan perlindungan. Rumah saya biasa saja, sederhana, tapi kaya akan rasa. Ayah saya adalah seorang pecinta tanaman, ayah menyulap halaman rumah menjadi kebun yang asri. Tempat favorit keluarga untuk sekedar ngopi sambil ngobrol-ngobrol santai di sore dan malam hari, nyaman. Love those moment. Ummi adalah koki handal. Tidak heran kalau ayah enggan makan jika bukan ummi yang memasak, romantis. Itulah salah satu dari ribuan hal yang membuat saya dan ade-ade betah dirumah. O mom, dad, its so beautiful and makes me wanna cry, thanks.

Di sini, negri para nabi, saya juga menemukan sebuah tempat yang layak saya sebut rumah, tempat saya melepas penat setelah seharian penuh melakukan aktivitas kuliah dan beberapa organisasi di luar kuliah. Di sini saya menemukan kenyamanan, meski tidak sehangat rumah tercinta saya di Bekasi sana.  Di sini juga banyak canda, tawa, keceriaan dan berbagai macam rasa yang membuat hidup saya di rantau ini lebih berwarna. Apalagi sejak ade-ade satu almamater saya datang ke sini dan kebetulan flat mereka berada di lantai dasar apartemen saya, tambah seru aja. Meski tak jarang terdapat pula rasa mumet, but thats not important.


Rumah saya di sini terletak di kawasan Hayyul 'Asyir tepatnya daerah Tabbah. Hanya ada beberapa flat saja yang di tempati oleh mahasiswa indonesia. Tidak seperti daerah Gamee, Bawwabaat dan sekitarnya yang dijuluki sebagai Ardh Indunisy (kampung orang Indonesia) karena mayoritas kita tinggal di sana. Meski demikian, saya jadi merasa benar-benar tinggal di Mesir, karena jarang sekali saya menemukan orang se-negara asal di sini. Hehehe, menghibur diri, bilang aja sepi :). Saya tinggal di dekat terminal bus, Alhamdulillah, ini memudahkan saya untuk berangkat kekuliah, karena banyak sekali bus angkutan jurusan kuliah dan engga mesti berdesak-desakan dengan mahasiswa indonesia lainnya yang saling berebutan  bus yang terbatas di Hayyul Asyir sana, aman.


Udah lama banget saya engga keluar rumah pagi-pagi buta, sejak libur kuliah tepatnya, males. Dan kemarin, tanggal 24 September akhirnya saya keluar pagi-pagi juga karena salah seorang teman saya ada yang  balik ke Indonesia dengan menggunakan jasa penerbangan singapore airlines yang jadwal penerbangannya pagi.  O, God...  indahnya pagi. he9x.. dasar ga penting cuma pengen eksis aja... ckckckckck :D.

Ini dia suasana pagi di Tabbah permai, indah.

2 komentar:

  1. salam..

    k irfi kapan pulang..??
    emang k.. rumah tuh tempat yg paling nyaman.. mantaap.. hehehe..
    tapi mala juga jarang2 dirumah.. kan ngekost.. hiks..

    BalasHapus
  2. hehe keren dah Another beloved home-nya, tp syg v daerahnya unfamous gt hhe *kidding*

    wah jd inget ma rumah di Indo v... pulaaaang hehe

    BalasHapus

Silahkan anda mengisi comment di sini...