270909.
Hari ini, saya harus ke kampus untuk memastikan apakah kasyfu at-taqdiraat (transkip nilai ijazah) saya sudah bisa diambil atau masih belum lengkap. Saya bersiap-siap dengan penuh harap, agar kasyfu at-taqdiraat sudah bisa saya ambil, karena waktu saya mencoba untuk mengambilnya lima hari sebelum lebaran yang lalu, bagian pengurusan ijazah mengatakan bahwa kasyfu at-taqdiraat untuk jurusan Syariah Islamiyah (Islamic Law) baru bisa diambil seminggu setelah lebaran. Dan hari inilah waktu yang dijanjikan. Niatnya, kalau sudah bisa diambil saya akan langsung ke Kulliyyah at-Thibb untuk mendapatkan legalisir syahadah (Ijazah) sementara dan itu tadi, kasyfu at-taqdiraat. Karena jika belum ada kasyfu at-taqdiraat, saya belum bisa mendapatkan legalisir apalagi syahadah asli. Saya ingin sekali cepat-cepat menyelesaikan urusan ini, karena saya sudah ingin sekali kembali ke Indonesia. O, God, Sahhil kulla Umuuri.
Dengan langkah penuh semangat saya langsung mendatangi Ablah Hana di ruang qismu al-khirrijaat (bagian imigrasi).
Ablah Hanna : Inti 'aayizah eyh ya habibti (kamu mau apa?) sapa beliau tanpa basa-basi,
Saya : haakhudz kasyfu at-taqdiraat ya ablah, nazalat? (Miss Hanna, saya ingin mengambil daftar nilai ijazah saya, sudah bisa saya ambil?) jawab saya.
Ablah Hana : Lissah yaa habibti, ahsyan natijah sanah tsaniyah lissah maugud liyya (Belum, karena nilai-nilai tingkat dua belum ada di saya). jawab Ablah Hanna dengan penuh penyesalan.
Saya : Imta ya Ablah (Kapan bisa saya ambil?)
Ablah Hana : Ana musy 'arfah, mumkin bukroh aw ba'da bukroh aw ba'da ushbuu' (saya belum tau, bisa jadi besok, lusa atau seminggu lagi), Jawabnya. Sebuah jawaban yang membosankan. Rasanya saya sudah sangat akrab dengan kata-kata itu.
Saya : Ya Ablah, Misy mumkin law bukroh, ahsyan sa usaafir ilaa baladi (Miss, ga mungkin ya klo besok, saya mau pulang ke Indonesia nih?).
Ablah Hana : Ana ba'ullik musy 'arfah bi dhobth, 'ammily at-taukiil (saya bilang saya belum tau pasti, kamu wakilkan saja) sarannya.
O God....., kecewa sekali diriku.... Dan bukan hanya saya, semua teman-teman satu fakultas juga merasakannya. Karena hal ini kami harus menunda-nunda terus waktu kepulangan kami ke tanah air. Padahal udah kangen banget nih sama bonyok dan ade-ade.
Memang sih bisa saja saya wakilkan urusan ini kepada teman saya dan sebenarnya nita dan izza sudah siap untuk mengurusnya. Tapi setelah saya pikir-pikir, mengurusnya sendiri saja ribetnya minta ampun apalagi kalau diwakilkan, sungkan jika harus merepotkan orang lain. Jadi saya bertekad untuk menahan rasa kangen ini, hiks :(.
Meskipun demikian, saya dan teman-teman terus mencoba untuk mendapatkan kepastian dengan tidak henti-hentinya mendesak Ablah Hana untuk secepatnya mengurus transkip nilai kami.
O, Kasyfu at-Taqdiraat, I have been waiting for you....:(.
Meskipun demikian, saya dan teman-teman terus mencoba untuk mendapatkan kepastian dengan tidak henti-hentinya mendesak Ablah Hana untuk secepatnya mengurus transkip nilai kami.
O, Kasyfu at-Taqdiraat, I have been waiting for you....:(.
waduh.. nyebelin banget itu y k.. hehehehe.. k irfi dah kelar y... asiik udah mau balik ke indonesia dong k.. pantes udah gk sabarr.. hehehe..
BalasHapussemoga semuanya berjalan dengan lancar y k.. ijazahnya cepet turunn.. amiieen.. biar cepet ketemu bekasi..
bekasi makin berdebu aja k.. makin banyak kendaraan..
Mang ga ada penghijauan ya mal di Bekasi?
BalasHapusthanks wat doanya, buat mala juga wish U all the best, Amin