Ibarat makanan, blog saya ini bisa dikatakan kadaluarsa. Sebab pemiliknya yang sok sibuk ini sudah tidak pernah menyentuhnya lagi. Meskipun kadang suka merepost ulang demi menjaga eksistensi.
Tiga tahun belakangan ini saya memang sedang menyibukkan diri berkiprah di dunia pendidikan. Dari mulai mengajar di sekolah yang dipimpin orang lain, hingga kini sedang belajar menjadi pemimpin di sebuah sekolah di bilangan Bekasi Utara. Tugas yang berat ini, bagi seorang junior seperti saya memang membutuhkan tenaga dan fikiran ektra untuk dapat memajukan sekolah yang saya pimpin sehingga membuat saya selalu absen untuk sekedar sharing dengan teman-teman blogger. Saya sungguh merindukan saat-saat menghabiskan waktu hanya sekedar melayout blogger saya ini hingga memposting tulisan yang mungkin bagi sebagian orang itu tidak penting. Tetapi yang terpenting bagi saya adalah dapat terus menjaga eksistensi dan bisa sedikit sharing pengetahuan dan pengalaman.
Tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah proses kepuasan diri, jika di lihat dari pengorbanan dan perjuangannya. Dalam perjalanannya, saya sudah banyak mengucurkan air mata, keringat, tenaga dan materi. Tapi semua itu dapat terbalaskan dengan kepuasan bathin saat mendapatkan arti dan makna dari sebuah pengorbanan hidup demi terealisasinya cita-cita murni seorang yang ingin mengabdi pada Agama dan bangsanya. Ibarat menyeruput secangkir cokelat panas, di bekunya puncak Fashlu as-Syita (musim dingin) di Kairo sana.
Pengorbanan yang saya bicarakan di sini bukan hanya tentang kerasnya kehidupan, tetapi juga tentang bagaimana seorang Al-Fakir ila rahmatillah seperti saya ini ingin ikut serta mencerdaskan anak bangsa mulai dari NOL.
To be continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda mengisi comment di sini...